Matrikulasi

Untuk mempermudah pemahaman materi pada tutorial ini, Soulmate disarankan telah terlebih dahulu mempelajari tutorial berikut.

Support dan Resistance

Green Tea Part 2

Horizontal line adalah garis mendatar yang bersinggungan dengan puncak / lembah pada chart pergerakan harga saham untuk difungsikan sebagai support atau resistance. Horizontal line merupakan cara paling sederhana, mudah , dan cepat untuk mendapatkan support dan resistance saham, sehingga akan sangat membantu terutama bagi para trader pemula.

Meski sangat praktis, bukan berarti metode ini dapat dipandang sebelah mata. Ketika terjun dalam bisnis trading saham dengan bergelut pada analisa teknikal, jangan terkejut jika soulmate akan sering menemui level support dan resistance penting yang dihasilkan dari metode ini.

Horizontal Line sebagai Support

Ilustrasi cara menggambar horizontal line sebagai support dapat dilihat pada gambar di bawah,

 

Pada grafik pergerakan harga saham PT. Astra International Tbk di bawah, soulmate dapat melihat ketika harga memantul dari level 6250 tepatnya di titik 1, chart membentuk pola menyerupai lembah. Level harga terendah ini dapat soulmate gunakan sebagai referensi support dengan cara meletakkan sebuah garis mendatar tepat melalui titik tersebut yang berikutnya disebut sebagai horizontal line.

 

 

Sebagaimana telah dibahas dalam topik metode jual beli saham, bahwa support dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan aksi beli dan jual saham, berikut beberapa diantaranya dengan memanfaatkan horizontal line pada contoh grafik harga saham ASII di atas.

Buy On Weakness
Support yang terbentuk dari horizontal line dalam gambar tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk membeli saham secara buy on weakness / BOW tepatnya saat harga berada di lingkaran 2.

Stop Loss / Cut Loss
Seperti pernah disampaikan dalam tutorial mengenai break out, penerapan buy on weakness juga memiliki potensi resiko terutama saat diterapkan dalam tren turun. Pantulan yang terjadi terhadap level support tidak jarang hanya dalam range yang sempit bahkan tidak mencapai level resistance.

Fenomena yang dalam market umum dikenal dengan istilah dead cat bounce ini juga terjadi pada saham ASII. Seperti terlihat pada gambar dibawah dimana selang beberapa hari setelah memantul dengan range sempit dari lingkaran 3, harga saham kembali ke level tersebut dengan diikuti penembusan (breakout) ke bawah tepatnya pada lingkaran 4.

Jika kondisi tersebut terjadi, stop loss / cut loss dengan memanfaatkan acuan horizontal line dapat menjadi pilihan bijak agar potensi kerugian dapat diminimalisir.

 

 

Sell On Strenght
Pada saat terjadi breakdown, alih fungsi horizontal line dari support menjadi resistance dapat dimanfaatkan trader yang terlambat menjalankan stop loss / cut loss untuk melakukan sell on strenght seperti ditunjukkan pada lingkaran 5 dalam gambar di atas. Namun perlu menjadi perhatian serius bahwa kondisi saham breakdown kemudian kembali naik untuk menguji resistance tidak akan selalu ditemui di market.
 

Horizontal Line sebagai Resistance

Ilustrasi cara menggambar horizontal line untuk difungsikan sebagai resistance dapat dilihat pada gambar berikut :

 

 

Dalam grafik pergerakan harga saham PT. Bank Bukopin Tbk di bawah, soulmate dapat melihat ketika harga memantul pada level 680, chart membentuk pola menyerupai puncak. Level harga tertinggi yang ditandai dengan lingkaran 1 ini dapat soulmate gunakan sebagai referensi resistance dengan cara meletakkan sebuah garis mendatar tepat melalui titik tersebut yang berikutnya disebut sebagai horizontal line.

 

 

Berikut ini beberapa metode jual beli saham yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan horizontal line pada contoh saham BBKP di atas sebagai resistance.

Take Profit
Ketika trader mampu memanfaatkan penurunan harga yang cukup dalam (setelah uji horizontal line di lingkaran 2) dengan melakukan buy on weakness, horizontal line dapat digunakan sebagai acuan untuk take profit. Dalam contoh di atas, kondisi tersebut terjadi ketika harga mencapai lingkaran 3.

Trailing Stop
Saat trader menetapkan resistance yang lebih tinggi dari horizontal line tersebut sebagai target untuk merealisasikan keuntungan, maka saat harga tidak berhasil breakout (contoh : lingkaran 3) profit dapat diamankan melaui penggunaan trailing stop.

Sell On Strenght
Kondisi dimana trader terlambat untuk menerapkan trailing stop, namun masih meyakini bahwa harga akan kembali menguji horizontal line tersebut, maka dapat melakukan sell on strenght seperti digambarkan pada lingkaran 4. 

Buy On BreakOut
Pada gambar berikutnya soulmate dapat melihat penerapan buy on breakout pada horizontal line yang ditunjukkan melalui lingkaran 7 dimana harga berhasil breakout dan berlanjut rally.

 

 

Stop Loss / Cut Loss
Pada saat terjadi breakout, horizontal line beralih fungsi dari resistance menjadi support. Perubahan fungsi tersebut dapat dimanfaatkan trader (yang masuk secara buy on breakout) sebagai acuan stop loss / cut loss untuk menghadapi kondisi adanya penembusan palsu atau false breakout seperti ditunjukkan pada lingkaran 5 dan 6.

Buy On Weakness
Peralihan fungsi dari resistance ke support juga memungkinkan untuk trader melakukan buy on weakness terhadap horizontal line, hal ini dapat dilihat pada saat harga berbalik turun dari rallynya kembali ke level tersebut (lingkaran 8) kemudian memantul dan berlanjut naik lebih tinggi.
 

  • Selamat ! Tutorial Analisa Teknikal Saham, Sesi Matcha telah selesai 50% 50%

Pada tutorial berikutnya, kita akan memperkenalkan metode alternatif untuk mendapatkan support dan resistance dengan mudah yaitu pivot point.

Pin It on Pinterest

Share This