Matrikulasi

Untuk mempermudah pemahaman materi pada tutorial ini, Soulmate disarankan telah terlebih dahulu mempelajari tutorial berikut.

Trailing Stop

Green Tea Part 3F

Stop Loss (SL)

Stop loss adalah aksi jual yang menetapkan harga jual dibawah support untuk merealisasikan kerugian dengan tujuan melindungi modal dari potensi kerugian yang lebih besar. 

Pada kasus dimana technician melakukan pembelian saham dengan metode buy on weakness, tersentuhnya level support sesaat yang langsung diikuti dengan pembalikan arah tentu adalah skenario yang sangat diharapkan dimana technician berhasil mendapatkan harga beli terbaik. 

Namun bagaimana jika yang terjadi adalah skenario berbeda seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, yaitu tembusnya level support diteruskan dengan penurunan harga yang berkelanjutan ? 


 

Ataupun saat penerapan buy on breakout, ternyata terjadi false breakout sehingga harga berbalik ke bawah level acuan, dan terus melemah seperti diilustrasikan pada gambar berikut ? 


 

Ya, sudah tentu soulmate dihadapkan dengan kerugian.

Pada kondisi ini, stop loss dapat menjadi salah satu cara yang dapat dipilih dalam upaya melindungi modal dari paparan kerugian yang lebih besar. Level stop loss ditetapkan beberapa tingkat di bawah support yang diilustrasikan dengan area berwarna merah sedangkan tingkat toleransi kerugian yang dapat diterima digambarkan dengan area berwarna kuning.

Misal aksi beli saham ADRO dengan metode buy on breakout dilakukan pada resistance 1680.00. Berdasarkan gambar chart berikut, penembusan resistance yang terjadi merupakan false breakout. Jika kondisi ini tidak ditindaklanjuti, maka soulmate dapat mengalami kerugian dalam jumlah besar.


 

Dengan menetapkan stop loss pada (misal) 3 tick di bawah support, yaitu level 1665, maka soulmate dapat terhindar dari tingkat kerugian yang jauh lebih besar.

Cut Loss (CL)

Cut loss memiliki fungsi yang sama dengan stop loss. Perbedaan keduanya terletak pada teknis eksekusinya.

Stop loss dilakukan dengan “memesan aksi” melalui aplikasi trading, sehingga ketika harga menyentuh level stop loss, saham akan langsung dieksekusi jual oleh aplikasi tersebut. sedangkan pada cut loss, aksi jual dilakukan secara manual oleh technician.

Bagi banyak technician, perbedaan tersebut terlihat hanya sebatas hal teknis. Namun perlu diketahui –terutama yang baru mengenal dan hendak berencana terjun dalam bisnis ini- bahwa metode yang sering dipandang sebelah mata tersebut dapat berdampak besar bagi keberlangsungan modal.

Bagaimana bisa ? Ya, bagi para technician dengan jam terbang cukup tinggi tentu sangat menyadari bahwa psikologi trading memiliki peranan sangat besar bagi keberhasilan seorang technician dalam bisnis ini. Terkait dengan psikologi trading tersebut, faktor “fear” dapat mempengaruhi keputusan technician untuk melakukan/ tidak aksi “cut loss”.

Pin It on Pinterest

Share This