US Market:
DJIA: 26,145.99 (+0.57%)
S&P500: 2,904.18 (+0.53%)

Bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan kemarin, didorong oleh penguatan saham Apple yang baru saja meluncurkan tiga seri iPhone terbarunya serta satu Apple Watch. Kenaikan saham Apple sebesar +2.4% turut mendorong indeks Dow Jones ke level tertinggi sejak 1 Feb dan hanya terpaut 1.8% dari rekor tertinggi yang dibukukan pada 26 Jan. Adapun indeks teknologi pada S&P 500 juga naik +1.2% atau kenaikan persentase terbesar sejak 2 Aug. Sementara itu, adanya kabar tentang rencana diskusi perdagangan antara AS dan China ikut memberikan sentimen positif ke pelaku pasar dan mendorong indeks industri yang sensitif terhadap isu perdagangan menguat +0.5%, setelah saham Caterpillar dan Boeing masing-masing naik +0.9% dan +0.6%. Hanya saja waktu pelaksanaannya masih belum pasti, terutama menyusul pernyataan Presiden Donald Trump bahwa AS tidak memiliki tekanan untuk membuat kesepakatan dengan China. Di sisi data ekonomi, tingkat inflasi di AS pada bulan Aug tercatat sebesar +2.7% YoY atau melambat dari +2.9% YoY pada periode sebelumnya, seiring dengan adanya penurunan biaya kesehatan dan pakaian jadi.

European Market:
Dax: 12,055.55 (+0.19%)
EuroStoxx 600: 376.52 (-0.15%)
FTSE 100: 7,281.57 (-0.43%)

Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan kemarin, dimana investor cenderung bersikap hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter dari 3 bank sentral di Eropa, yakni Bank of England (BOE), European Central Bank (ECB), Turkish Central Bank (TCMB). BOE dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0.75%. Adanya ketidakpastian terhadap perkembangan Brexit turut melatarbelakangi keputusan Bank Sentral Inggris tersebut. Sementara itu, TCMB menaikkan suku bunga acuan sebesar 625bps dari 17.75% menjadi 24%. Kenaikan ini jauh melebihi median estimate dari Bloomberg sebesar 325bps dan sekaligus merupakan yang tertinggi di era kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak 15 tahun yang lalu. Di sisi lain, ECB juga mempertahankan suku bunga acuan di level yang sama, namun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa menjadi +2.0% di 2018 (vs prediksi di Jun sebesar +2.1%) dan +1.8% di 2019 (vs vs prediksi di Jun sebesar +1.9%).

Asian Market:
Nikkei: 22,821.32 (+0.96%)
SHComp: 2,686.58 (+1.15%)

Bursa saham Asia ditutup menguat pada perdagangan kemarin, setelah pemerintah AS dikabarkan membuka pintu kembali untuk negosiasi perdagangan dengan China. Menurut sumber yang dikutip CNBC, pejabat senior AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan, Steven Mnuchin telah mengirim undangan ke pejabat China untuk meminta delegasi tingkat kementerian dalam menghadiri diskusi perdagangan selanjutnya. Di sisi lain, saham-saham semikonduktor di kawasan, seperti Tokyo Electron (-2.99%), Advantest (-5.39%), Samsung Electronics (-1.12%), dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (-2.11%) melemah secara serentak, menyusul adanya prediksi dari Goldman Sachs terkait potensi penurunan permintaan terhadap memory chip. Di sisi data ekonomi, Core Machinery Orders Jepang pada bulan Jul tumbuh sebesar +11.0% MoM, jauh melebihi penurunan -8.8% MoM yang terjadi pada periode sebelumnya.

Indonesian Market:
JCI: 5,858 (+1.04%)
USD/IDR: 14,840 (+0.05%)
Net Foreign Sell: -IDR 194 miliar

Indeks JCI ditutup menguat pada perdagangan kemarin, meskipun investor asing masih mencatatkan posisi net sell untuk hari kesembilan. Saham-saham perbankan, seperti BBRI (+3.09%), BMRI (+3.14%), BDMN (+7.46%), BBNI (+3.16%), dan BBCA (+0.42%) menguat secara serentak. Di samping itu, penguatan juga terjadi pada saham-saham properti, seperti PWON (+3.85%), CTRA (+4.67%), SMRA (+3.08%), dan ASRI (+2.84%). Tren yang sama juga terlihat pada saham-saham kertas, dimana TKIM (+5.93%), INKP (+1.87%), dan FASW (+2.29%) berhasil tutup di zona positif. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menargetkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Vietnam pada 2020 mendatang bisa naik menjadi $10 miliar dibanding tahun 2017 sebesar $6.8 miliar. Di kesempatan yang berbeda, GoJek secara resmi mulai beroperasi di Vietnam dengan estimasi unggahan aplikasi sebanyak 1.5 juta dan 25 ribu partner driver sejak peluncuran perdana pada 1 Aug yang lalu.

Disclaimer On

Sources: BNP Paribas

Pin It on Pinterest

Share This
%d bloggers like this: