US Market:
DJIA: 25,798.42 (+2.17%)
S&P500: 2,809.92 (+2.15%)

Bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan kemarin, didukung oleh rilisnya laporan pendapatan emiten-emiten besar yang cenderung positif. Tiga indeks utama Wall Street tersebut berhasil mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak Mar 2018, ditopang oleh penguatan sektor teknologi dan kesehatan masing-masing sebesar +3.0% dan +2.9%. Goldman Sachs (+3.0%) dan Morgan Stanley (+5.7%) masing-masing melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, dibantu oleh kekuatan dalam perdagangan saham dan penjaminan ekuitas. Pada sektor kesehatan, saham Johnson & Johnson menguat +1.9%, sementara perusahaan asuransi UnitedHealth Group naik +4.7%, menyusul laporan kuartalan masing-masing emiten yang positif. Di sisi lain, saham Adobe melonjak +9.5%, setelah pertemuan analis perusahaan perangkat lunak ini menambah optimisme pada sektor teknologi.

European Market:
Dax: 11,776.55 (+1.40%)
EuroStoxx 600: 364.99 (+1.58%)
FTSE 100: 7,059.40 (+0.43%)

Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan kemarin, setelah sempat melemah ke level terendah sejak Des 2016 pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil US Treasury dan ketegangan geopolitik. Dilansir Reuters, sekitar 6% dari emiten pada indeks Stoxx 600 dijadwalkan merilis laporan keuangannya dalam pekan ini. Secara keseluruhan, laba kuartal ketiga untuk indeks diperkirakan meningkat +14%, menurut data Refinitiv I/B/E/S, sementara pendapatan zona euro diperkirakan menguat +12%. Di sisi pergerakan saham individual, perusahaan logistik Jerman, Kion (+9.2%) menjadi penopang terbesar indeks setelah memperoleh kenaikan rating saham oleh UBS menjadi “beli”, dengan alasan bahwa kinerja kuartal ketiga akan meredakan kekhawatiran pasar. Sementara itu, saham Saam Meggitt menguat 7%, setelah perusahaan rekayasa ini meningkatkan panduan pertumbuhan pendapatan organik untuk tahun 2018.

Asian Market:
Nikkei: 22,549.24 (+1.25%)
SHComp: 2,546.33 (-0.85%)

Bursa saham Asia bergerak mixed pada akhir perdagangan kemarin, dimana sentimen investor dipengaruhi oleh tensi geopolitik antara Arab Saudi dengan komunitas internasional. Kontroversi hilangnya jurnalis asal Arab Saudi menjadi fokus para investor, di tengah kekhawatiran akan imbasnya terhadap harga minyak global. Di lansir Reuters, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud telah memerintahkan jaksa penuntut umum untuk membuka penyelidikan internal terhadap kasus hilangnya wartawan, Jamal Khashoggi di Turki. Di sisi data ekonomi, tingkat inflasi China pada Sep tumbuh +2.5% YoY atau mengalami penurunan selama 3 bulan berturut-turut. Hal ini dinilai menjadi sebuah indikasi melambatnya momentum ekonomi China di tengah peningkatan tensi perdagangan dengan AS. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) di Sep naik +3.6% YoY, sedikit lebih tinggi dari angka ekspektasi +3.5% YoY namun lebih rendah dari periode sebelumnya di +4.1% YoY.

Indonesian Market:
JCI: 5,801 (+1.28%)
USD/IDR: 15,203 (-0.01%)
Net Foreign Buy: +IDR 605 miliar

Indeks JCI mengalami penguatan menjelang penutupan perdagangan kemarin, dimana investor asing kembali membukukan posisi net buy untuk hari kedua. Saham-saham konsumer, seperti UNVR (+4.59%), HMSP (+1.58%), GGRM (+3.83%), KLBF (+5.06%), dan INDF (+2.26%) menguat secara serentak dan menjadi penopang utama dari kinerja indeks pada perdagangan kemarin. Selain itu, saham-saham perbankan, seperti BBCA (+1.05%), BMRI (+1.96%), BBNI (+2.84%), dan BDMN (+3.61%) juga ditutup pada teritori positif. Di sisi lain, industri air minum dalam kemasan (AMDK) optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun di kisaran +10% YoY, seiring dengan meningkatnya permintaan. Sementara itu, pemerintah berhasil meraup IDR 5.11 triliun (target indikatif IDR 4 triliun) dari total penawaran yang masuk IDR 10.39 triliun pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN / sukuk negara) yang dilakukan pemerintah kemarin.

Disclaimer On

Sources: BNP Paribas

Pin It on Pinterest

Share This