US Market:
DJIA: 26,154.67 (+0.03%)
S&P500: 2,904.98 (+0.03%)
Bursa saham AS cenderung flat pada perdagangan akhir minggu kemarin, dimana indeks S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan beruntun selama 5 hari perdagangan. Saham-saham chipmakers, seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices masing-masing menguat hampir +2% dan +6.5%. Sementara itu, saham-saham sektor keuangan, seperti Morgan Stanley (+0.98%), Goldman Sachs (+0.40%), dan Bank of America (+0.80%) juga menguat secara serentak, menyusul kenaikan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang menyentuh 3% untuk pertama kali sejak 2 Aug. Dalam seminggu terakhir, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat lebih dari +1%, sementara, indeks Dow Jones menguat +0.9%. Di sisi perkembangan isu perdagangan, menurut berita Bloomberg, Presiden Trump tetap ingin mengenakan tarif senilai $200 miliar terhadap produk impor dari China, meskipun kedua negara dikabarkan sedang dalam tahap melakukan negosiasi perdagangan kembali.
European Market:
Dax: 12,124.33 (+0.57%)
EuroStoxx 600: 377.85 (+0.35%)
FTSE 100: 7,304.04 (+0.31%)
Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan akhir minggu kemarin, seiring dengan adanya sentimen positif terhadap kemungkinan negosisasi lanjutan dari AS dan China, serta sedikit meredanya kekhawatiran terhadap contagion risk menyusul kenaikan suku bunga sebesar 625bps dari Bank Sentral Turki. Di sisi saham individual, saham Investec PLC naik +8.36%, setelah investment bank tersebut menyatakan akan melakukan spin-off dan mencatatkan asset-management unit secara terpisah di bursa saham. Sementara itu, saham Ryanair Holdings PLC naik +1.23%, setelah perusahaan maskapai penerbangan tersebut menyatakan hampir mencapai kesepakan tenaga kerja secara kolektif dengan awak kabin yang berbasis di Itali. Dalam seminggu terakhir, indeks Stoxx 600 mencatatkan kenaikan sebesar +1.09%.
Asian Market:
Nikkei: 23,094.67 (+1.20%)
SHComp: 2,681.65 (-0.18%)
Bursa saham Asia cenderung menguat pada penutupan perdagangan akhir minggu kemarin, didorong oleh kenaikan saham-saham semikonduktor dan supplier perusahaan Apple. Saham Advantest yang tercatat di bursa Jepang menguat +4.98%, sementara, saham-saham manufaktur chip berskala besar asal Korea, seperti Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik lebih dari +4%. Di bursa saham Taiwan, saham perusahaan yang suplai lensa kamera smartphone untuk Apple, Largan Precision naik +7.18%, di saat yang bersamaan, saham perusahaan perakit iPhone, Pegatron juga menguat +7.72%. Lebih lanjut, saham perusahaan manufaktur yang memiliki kontrak dengan Apple, Foxconn atau yang dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry juga turut menguat dengan kenaikan+2.5%.
Indonesian Market:
JCI: 5,931 (+1.25%)
USD/IDR: 14,807 (-0.22%)
Net Foreign Buy: +IDR 271 miliar
Indeks JCI mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan akhir minggu kemarin, dimana investor asing mencatatkan posisi net buy untuk pertama kali dalam 10 perdagangan terakhir. Saham-saham konsumer, seperti UNVR (+1.18%), HMSP (+0.78%), GGRM (+1.78%), KLBF (+3.78%), dan INDF (+2.92%) menguat secara serentak. Selain itu, saham-saham material, seperti BRPT (+6.48%), TPIA (+1.66%), TKIM (+3.15%), dan INKP (+0.99%) juga ditutup pada zona positif. Di sisi lain, realisasi program B20 telah mencapai 80% sejak efektif diimplementasikan pada 1 Sep kemarin. Pemerintah menerapkan kebijakan B20 pada bahan bakar solar subsidi maupun non-subsidi, dan memberikan waktu selama sebulan hingga full implementation.
Disclaimer On
Sources: BNP Paribas