US Market:
DJIA: 25,706.68 (-0.36%)
S&P500: 2,809.21 (-0.03%)
Bursa saham AS ditutup melemah tipis pada perdagangan kemarin, setelah Federal Reserve menunjukkan kesepakatan mengenai perlunya menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut. Menurut FOMC meeting minutes yang dirilis kemarin, seluruh pejabat mendukung kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan lalu. Mereka juga secara umum setuju bahwa Federal Funds Rate akan meningkat lebih lanjut. Jika dibandingkan dengan notulen sebelumnya, notulen bulan Sep tampak menunjukkan lebih sedikit diskusi di seputar prospek bahwa resesi mungkin akan terjadi. Sebaliknya, sejumlah pejabat bank sentral melihat beberapa indikasi ekonomi AS yang lebih kuat. Pergerakan Wall Street terlihat berfluktuasi, dimana indeks S&P 500 berjuang untuk membangun reli di hari sebelumnya. Sementara itu, data perumahan yang mengecewakan turut membebani kinerja saham perumahan, seperti Home Depot yang turun -4.3% dan indeks PHLX Housing yang kehilangan -1.87%.
European Market:
Dax: 11,715.03 (-0.52%)
EuroStoxx 600: 363.54 (-0.40%)
FTSE 100: 7,054.60 (-0.07%)
Bursa saham Eropa ditutup melemah pada akhir perdagangan kemarin, dimana perhatian investor tertuju kepada laporan pendapatan emiten Eropa di tengah kekhawatiran munculnya tanda-tanda perlambatan ekonomi akibat perang tarif perdagangan. Sektor otomotif terkoreksi -1.88%, setelah rilisnya data penjualan mobil Eropa di Sep yang turun -23.4% dan pernyataan dari Goldman Sachs terkait potensi penurunan pendapatan oleh produsen. Saham-saham produsen mobil, seperti Peugeot dan Renault masing-masing terkoreksi -4.9% dan -3.6%. Di sisi lain, fokus investor juga tertuju kepada ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pejabat Uni Eropa di Brussels pekan ini, dimana Perdana Menteri Inggris, Theresa May diharapkan dapat memecah kebuntuan dalam negosiasi Brexit.
Asian Market:
Nikkei: 22,841.12 (+1.29%)
SHComp: 2,561.61 (+0.60%)
Bursa saham Asia ditutup menguat pada akhir perdagangan kemarin, didorong oleh sentimen positif dari kenaikan bursa saham AS pada sesi perdagangan sebelumnya. Di bursa saham Jepang, saham Softbank berhasil naik +2.13%, dimana CEO, Marcelo Claure menyatakan mereka sedang mengamati perkembangan terkait isu hilangnya jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Seperti yang diketahui, Softbank memiliki keterkaitan yang erat dengan Arab Saudi, dengan mayoritas modal investasi berasal dari negara tersebut. Di sisi lain, China memangkas kepemilikan US Treasury di Aug sebesar $6 miliar dari posisi Jul sebesar $1.171 triliun menjadi $1.165 triliun. Angka ini sekaligus merupakan level terendah sejak Jun 2017.
Indonesian Market:
JCI: 5,869 (+1.17%)
USD/IDR: 15,150 (-0.35%)
Net Foreign Buy: +IDR 527 miliar
Indeks JCI ditutup menguat pada akhir perdagangan kemarin, didukung oleh investor asing yang kembali membukukan posisi net buy untuk hari ketiga. Saham-saham kertas, seperti INKP (+10.41%) dan TKIM (+8.74%) berhasil rebound pasca koreksi tajam di sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, saham-saham ritel, seperti AMRT (+5.00%), LPPF (+1.65%), ERAA (+2.94%), dan MAPI (+1.90%) ditutup menguat secara serentak. Tren penguatan juga terlihat pada saham-saham infrastruktur, seperti TLKM (+3.17%), PGAS (+5.00%), dan EXCL (+1.43%). Di sisi lain, pemerintah telah menyetujui asumsi makro untuk anggaran tahun 2019. Akan tetapi, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan asumsi pelemahan nilai tukar Rupiah yang lebih lemah (revisi dari IDR 14,500 / USD menjadi IDR 15,000 / USD) berpotensi menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi dari 5.30% menjadi 5.12%.
Disclaimer On
Sources: BNP Paribas