Ekonomi Makro:
Pemerintah berencana mematok tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor tertinggi sebesar 10 persen pada produk hilir, seperti barang jadi dan konsumsi.
Sementara, komoditas jenis bahan baku dan penolong dikenakan tarif impor lebih rendah, yakni 2,5 persen. Sementara itu, produk intermediate dikenakan tarif 7,5%. Berdasarkan aturan, tarif Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 impor sebenarnya sudah ditetapkan bagi 900 komoditas.
Daftar barang konsumsi ini tercantum di dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34 Tahun 2017. Di dalam beleid itu, tarif PPh impor dikenakan dengan level berbeda-beda untuk setiap komoditas, dari rentang 2,5 persen hingga 10 persen berdasarkan harga jualnya. Namun, tidak semua barang terkena kenaikan PPh impor.
Sektor:
Sentimen negatif masih membayangi harga nikel global seiring dengan kekhawatiran pasca Presiden AS Donald Trump mencetuskan keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kekhawatiran ini erat kaitannya dengan dampak terhadap perekonomian China yang merupakan produsen dan konsumen terbesar komoditas dunia.
Sementara itu, Indeks PMI Manufaktur Caixin China di Agustus berada di level 50,6 yang merupakan nilai terlemah sejak Juni 2017 dan di bawah estimasi ekonom sebesar 50,7. Data tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran investor komoditas bahwa sektor manufaktur China mulai terhambat perang dagang.
Selain itu, pelemahan mata uang sejumlah negara berkembang dapat mendorong kenaikan ekspor yang tidak diimbangi dengan permintaan sehingga berpotensi terjadi oversupply. Stok nikel di Bursa Komoditas Shanghai sepanjang pekan lalu mengalami kenaikan sebesar +1,5% atau sebesar 260.000 ton dari posisi pekan sebelumnya.
Emiten:
· ANTM mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian logam (smelter) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua dengan menyusun strategi pendanaan.
Perseroan sedang mencari mitra untuk menggarap proyek senilai USD1 miliar dengan membentuk dua perusahaan. Perusahaan pertama akan menjadi induk yang menguasai tambang nikel (upstream). Sedangkan perusahaan kedua akan menjadi operator smelter (downstream).
Setelah menemukan mitra, ANTM akan mendivestasikan sebagian saham di perusahaan upstream ke mitra dimana diharapkan ANTM akan menerima nilai tunai yang akan dijadikan pendanaan sekaligus equity participation proyek smelter.
Adapun dua calon mitra berasal dari China dan Filipina. Nantinya, ANTM dan mitranya akan merealisasikan proyek dengan spesifikasi produksi 40.000 ton nikel dan 500.000 ton stainless steel.
· JPFA akan membagikan dividen interim tahun 2018 senilai Rp585,9 miliar atau sebesar Rp50/saham. Nilai dividen interim ini setara dengan yield sebesar 2,2%. Pembayaran dividen interim akan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2018 dimana cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan di tanggal 5 dan 6 September 2018. Sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai akan dilaksanakan pada tanggal 10 dan 12 September 2018.
· SMCB catat kenaikan kerugian di S1-2018 dari Rp436miliar menjadi Rp539 miliar. EPS dari minus Rp57 menjadi minus Rp76/saham.
· EXCL menyatakan bahwa data naik 10% saat Asian Games dibandingkan hari biasa di Juli 2018.
· WIKA mendapatkan kembali pembiayaan tahap II untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, dari China Development Bank (CDB) sebesar Rp3,85 triliun (USD274,8 juta).
Sebagai tambahan, WIKA lulus tender untuk mendapatkan proyek Bendungan Sawarna senilai Rp1,94 triliun bersama dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya, dimana pada tahap pertama menyisihkan 91 peserta lelang dan tahap kedua menyisihkan 84 peserta.
· MGRO berencana mengakusisi lahan sawit seluas 5.000-20.000 hektare pada tahun 2019 atau 2020, untuk memperkuat posisi perseroan sebagai perusahaan perkebunan yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Selain itu, proyek pabrik refinery berkapasitas 1.500 ton per hari dan kernel crushing plant berkapasitas 200-400 ton per hari di Riau sudah dapat berjalan bulan ini, dan ditargetkan akan selesai pada Juni 2019.
Biaya pengembangan pabrik baru ini sebesar Rp330 miliar, yang berasal dari kas internal dan hasil IPO. Selain itu, perseroan juga sedang mengajukan pinjaman perbankan sekitar Rp50-100 miliar.
Rekomendasi Harian:
Wall Street libur berkenaan dengan peringatan Hari Buruh.
Pagi ini bursa Singapura dibuka turun -0,08% dan Kuala Lumpur naik +0,01%.
Kemarin nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp4,060triliun dan Asing Jual Bersih 6,5% dari nilai tersebut.
Peluang kenaikan tarif impor AS ke China senilai USD200 miliar dijalankan pada 06 Sep-2018 dilihat pasar membesar setelah AS gagal capai kesepakatan NAFTA dengan Kanada. Di Juli, Argentina catat inflasi 30% dan Turki 18%. Alhasil, kurs keduanya kembali panas (melemah). Dan ini membuat, kurs Emerging Market meradang, karena investor lebih perhatian pada Resiko dari Prospek.
Kemarin kurs Rupiah melemah hebat hingga ditutup pada Rp14.888/USD. Pergerakan kurs menembus level psikologis Rp14.800/USD mulai terlihat di Sesi 2 sehingga pasar pun bergerak turun dan transaksi langsung berbalik sepi sekali. Bila di Sesi 1 tercatat nilai Rp2,3 triliun, maka di Sesi 2 hanya Rp1,7 triliun. Asing Jual dari 1% di akhir Sesi 2 berubah ke 6,5%. Tampak perhatian pasar tertuju ke pergerakan kurs Rupiah.
Pagi ini kurs Rupiah menguat +0,15% ke Rp14.865/USD. Tetapi kurs pagi tidak bisa menjadi acuan, persis seperti terjadi kemarin. Disisi lain, Yield SUN 5 tahun telah menembus 8% menjadi tekanan tambahan untuk bursa. Dan hari ini akan dilakukan Lelang. Biasanya jelang Lelang Yield SUN akan bergerak naik. Dengan demikian, IHSG tidak mendapat berita baik sehingga akan kembali tertekan.
Disclaimer On
Sources: Panin Sekuritas